Renungan.... Suara hati.. untuk ku, untuk mu, untuk kita...(01)

Senin, 25 Oktober 2010

Bissmillah....

Hmm....., lagi - lagi masalah
kehidupan yang aku bahas di
sini. Yah, tentu saja karena
dalam hidup roda terus
berputar dan hiduplah yang
dapat menciptakan sebuah
kisah atau cerita begitu pula
masa lalu. Ujian dan cobaan
yang silih berganti, perasaan
yang kadang melemah dan bisa
saja tercipta membara untuk
kembali berdiri, masya Allah.
Semua campur aduk. Kadang
aku ingin berlari.., aku ingin
menjauhi semua segala hal yang
membuat hidupku sakit. Tapi
bagaimana mungkin aku dapat
belajar sebuah ikhlas dan
sabar di sini jika aku berlari
menghindari semua ini??

Tegar..,

ya aku butuh ketegaran untuk
menghadapi semua ini. Jika
memang dalam kesalahan yang
besar aku dapat belajar,
kenapa masih saja ada kata
"kemunafikkan?"entah itu dari
luar atu dari dalam diriku.
Masya Allah.., aku berfikir, satu
kesalahan yang pernah dulu aku
lakukan, sekarang atupun nanti
dan yang akan datang aku
citakan agar semua itu dapat
memberikan satu pelajarn yang
indah dan berharga bagi
hidupku, dan orang lain di
sekitarku yang mengenalku.

Orang bijak berkata

" cita - cita dan target itu
dibuat bukan untuk dicapai,
akan tetapi agar kita memulai...."

Subhannallah. Setuju, karena
sebelumnya beliau mengatakan

" orang yang besar ialah dia
yang gagal dalam mengejar satu
kebesaran, lalu ia coba lagi
gagal lagi, dan ia mencoba lagi
gagal lagi, kemudia ia mencoba
lagi dan seterusnya tanpa ia
kehilangan semangat dalam
jiwanya"

Subhannallah..Mantaappsss!!!
Meski habis dengerin yang
seperti itu jiwa ini membara,
berapi - api, tapi juga ga jamin
akan berjalan.., kalu diri ini
menuruti hati yang malas.
Ufftt..., tahun 2009 ini memang
banyak rintangan entah itu
teruji di hati atu di perasaan, di
luar dan di dalam. Capeeekk,
masya Allah. Tapi waktu terus
berjalan, aku harus membuat
tujuan hidup yang tepat, inilah
target, yang membuat aku
memulainya dengan cara yang
baru. Insya Allah,

"Orang yang takut pada
kesalahan, mayoritas dia tidak
akan menjadi seseorang yang
besar dalam kehidupannya,
sebaliknya jika kita tidak takut
salah, kita akan selalu mencoba
meski nanti akan ada kegagalan
di tengahnya, tapi hikmahnya
insya Allah kita akan selalu
menjadi Pribadi yang baru
setelah adanya kegagalan itu,
kegagalan yang akibatnya kita
salah melakukan sesuatu dan
dengan itu kita bisa menjadi
orang yang belajar dari segala
kesalahan yang insya Allah
dapat membuat kita lebih
matang."

Huehehehe, bahasanya tinggi
gak yak???
hihihihi. Masya Allah,
walhamdulillah.

Emang benar sih, semua itu juga
kadang berat banget cing..
jalaninnnye, heheh kok jadi
betawian gini ye, ahh ga
papelah, yang penting pan
isinye?!! bukan begitu bro? Sist?
* begaya *

Okay kembali ke settingan awal
yah guys, jujur aku ini orang
nya terkadang gampang putus
asa, dan lemah, ( ga ada yang
nanya deh kek nya hehehe...)
tapi kadang juga bisa tegar
karena apa?? karena semua
yang aku alami itu aku sadar ga
lepas dari segala rencana Allah,
rencana Tuhan Yang Maha Mulia.

Kita ga bisa lari dari semua itu,
kita harus tahu dan harus akui
itu.

Jangan pernah kita
menyelepelekan hal - hal yang
kecil yang dapat menjatuhkan
kita ke dalam gubangan hitam
dan hina, Walnauzdubillah,
Semoga Allah selalu melindungi
kita dalam segala keburukan,
termasuk dari keburukan
pribadi kita sendiri. kenapa aku
bilang seperti demikian?? tentu
saja di sini aku berbagi
pengalaman, meski kita juga ga
pantas membandingkan sebuah
ujian dan cobaan yang telah
Allah berikan kepada kita
dengan yang lain, walhamdulillah
ala kuli hal. Mengapa begitu??
karena TUhan itu Tahu mana
yang terbaik, tahu sampai mana
kekuatan kita teruji, tahu
mengapa kita harus begini dan
begitu, ( maksdu loe??!!) maksud
gue, alaaaah betawi lagi,
maksudku, Dia tahu, dan hanya
Tuhan yang tahu kenapa kita
musti menjalankan derita ini,
ujian ini, perjalanan yang sulit ini.

Akan ada sebuah hikmah yang
besar insya Allah, kita harus
yakin itu.

Ga munafik, apabila terkadang
hati bosan, penat dan muak
mungkin. Lalu kita mau apa?
Marah kah kita dengan keadaan
ini?? aku ga bisa melakukan hal
itu, pol polan juga gue nangis,
hikss... maap nih. Jadi curcol gue.
But tidak apalah, tangisan itu
juga terapi hati kita.
Menangislah jika semua itu
dapat mengeluarkan air mata
kepedihan, menangislah dalam
sujud kita padaNYA.., mohon
ampunlah kita atas segala
kekhilafan yang besar,
kesalahan dan dosa. Allah itu
Maha Pengampun. Kita harus
belajar untuk memahami kasih
sayangNYA, jika kita harus
menghitung nikmat Allah, itu ga
akan mungkin bisa guys, karena
terlalu banyak yang Allah
berikan sama kita.

Dan contoh keil dan sangat
berarti adalah sampai sekarang
ini, kita masih bisa menghirup
nafas, dan mungkin aku bisa
menuturkan ini terhadap kalian,
dan kalian juga dapat menyimak
suara hatiku ini, karena Allah
maish memberikan kesempatan
kita untuk belajar bersama,
Alhamdulillah. Malu diriku dengan
DIA, aku selalu meminta
pengertian dariNYA, tapi sering
pula aku tak mengerti
kewajibanku sebagai seorang
hamba, sebagai manusia yang Ia
ciptakan untuk apa dan harus
bagaiamana. Bukan karena
berlebihan aku untuk condong
dalam beribadah, atu
menyambungkan satu hal
dengan akhirat, tapi
akuilah....kemana kita bermuara?
Apakah kita mengira segala
perbuatan tidak ada
pertanggung jawabannya??
tidak.
(bersambung...)

0 komentar: