Sahabat-sahabatku,
Bacalah kisah yang kutuliskan
ini, berbaik sangkalah dan
insyaAllah mendatangkan
manfaat bagi kita semua. Bismillahirrahmaanirrahiim,
Assalamu'alaikum warahmatullahi
wabarakatuh,
Sahabat-sahabatku,
Bacalah kisah yang kutuliskan
ini, berbaik sangkalah dan
insyaAllah mendatangkan
manfaat bagi kita semua.
Suatu hari, seorang ayah
berkata kepada anak laki-
lakinya. "Nak, usiamu sudah
matang, pekerjaanmu sudah
mapan, jika memang ada wanita
yang kau senangi dan kau
harapkan menjadi istrimu,
beritahukanlah kepada kami.
Tahun ini sudah selayaknya
kamu menikah."
Sang anak tersenyum
mendengar perkataan ayahnya. Lalu berkata, "Biasanya orang
tua selalu memilihkan yang
terbaik untuk anaknya,
sebenarnya saya menyenangi
seorang wanita, jika memang
ada waktu ayah dan ibu akan
berkenalan dengannya dalam
waktu dekat."
Dan waktu yang ditunggu
itupun datang, ibu dan ayah
lelaki itu berkenalan dengan
gadis yang dimaksudkan.
Beberapa sapa dan pertanyaan
terlontar dari orang tua sang
lelaki.
Keesokan harinya sang ibu
berkata pada anak laki-lakinya ;
"Nak, apa tidak ada perempuan
yang lebih baik dari gadis itu???
Ibu kurang suka dengannya.
Cari saja yang gadis lain yang
lebih baik. Kau tamatan
pesantren dari timur tengah,
wajahmu tampan, pekerjaanmu
mapan. Pasti banyak gadis-gadis
yang tertarik denganmu. "
"Jika boleh saya bertanya,
kenapa ibu berkata begitu???"
tanya sang anak.
"Lihat saja gadis itu, jilbabnya
kurang rapat dan singkat,
bajunya ketat sehingga
memperlihatkan liukan
badannya, gaya berpakaiannya
jauh dari image muslimah,
berjilbab tetapi singkat dan
berpakaian tidak syar'i. Dari
cara berpakaiannya saja
diragukan pemahaman
agamanya, kajian alquran dan
cara bersosialisasi dengan
lingkungan disekitarnya, caranya menjaga hijab dengan
lawan jenispun tak jelas dan ibu
meragukannya untuk menjadi
istrimu. Karena ibu
mengharapkan yang wanita
baik-baik lah yang akan
mendampingimu dan menjadi
menantu yang ibu ridhai. Wanita
yang menjaga hijab dan
keislamannya benat-benar islam"
Suatu hari sang wanita
memberanikan diri untuk
menanyakan kepada sang lelaki
perihal penilaian orang tuanya
terhadapnya.
Dengan jujur sang lelaki
memberitahukan apa yang
dikatakan sang ibu kepadanya...
Inilah yang terjadi,
Sang gadis menangis dengan
rasa malu yang membuncah,
menyesal dan merasa sakit
yang luar biasa atas
pernyataan sang pemuda.
Lalu gadis itu berkata
"Astaghfirullah, hinanya aku
didepan manusia... lalu
bagaimana lagi kehinaanku
didepan Allah???"
"Manusia saja bisa menilai
kejelekanku sejauh itu dan aku
terlalu lalai dalam menjaga hijab.
Aku berjilbab tapi singkat,
sekedar mengikuti trend yang
menurutku modis tapi tak islami.
Aku berpergian dengan lelaki
tanpa memikirkan batasan dan bahaya fitnah, dan aku mimiliki
pemahaman keislaman tetapi
enggan menerapkan."
"Aku tak akan pernah
menyalahkan ibumu dan
keluargamu, bahkan aku
berterima kasih kepada mereka
yang telah melontarkan kata-
katanya sebagai cambuk yang
tepat memukul kebutaan hati
dan fikiranku.Aku malu
kepadamu, kepada orang tuamu
dan kepada diriku sendiri.
Walaupun mungkin kita tidak
berjodoh, aku sangat senang
karena telah diingatkan akan
kelalaian dan kesalahanku,
kemunafikanku dan
kecerobohanku. Cambukan ini
akan membantuku untuk lebih
memahami hijab, menambah
pemahaman dan keislaman,
memperbaiki diri dan menjadi
muslimah yang baik. Sehingga di
masa yang akan datang tak
akan ada lagi orang yang
menilaiku seburuk itu dan
mengatakan aku tak pantas
untuk anaknya. Terlebih lagi aku
sangat takut akan penilaian
Allah terhadapku. Aku akan
memperbaiki diri untuk meraih
ridhaNya sehingga manusiapun
akan riidha kepadaku.
Sungguh luar biasa pelajaran
yang diambil gadis itu terhadap
penilaian negatif orang lain
terhadapnya. Dia tak marah dan
sakit hati, melainkan dia
berterima kasih telah di
ingatkan dan berusaha
memperbaiki dirinya.
Renungan dan motivasi :
Sahabat-sahabatku, Sudah
semestinya penilaian negatif dan
kritik dari orang lain menjadi
cambuk bagi kita untuk
mengingatkan diri sendiri jika
salah melangkah, salah berbuat,
salah berucap dan kurang
belajar.
Barakallahufik,
Wassalam,
_Mitra Maulia_
Dia Tak Pantas Untukmu Nak
Senin, 25 Oktober 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar