Kutamaan Shalat Shubuh dan Qabliyah Shubuh

Kamis, 28 Oktober 2010

berries
Wahai saudaraku...semoga Allah
subhanahu wata'ala senantiasa
memberikan keselamatan
kepadamu dan selalu menjaga
dirimu. Janganlah engkau
merasa sayang meluangkan
sedikit waktumu untuk
membaca lembaran ini. Siapa
tahu Allah subhanahu wata'ala
akan memberikan manfaat
kepadamu dan kepada kita
semua.

Suatu malam seorang lelaki
shalih bangun dari
tidurnya...ketika itu menjelang
akhir malam mendekati waktu
Fajar... ia dapati istrinya sedang
bertahajjud, shalat dan berdoa
dengan linangan air mata,
memohon kepada Allah dengan
segenap ketulusan hati. Lelaki
itu sejenak tertegun melihat
keshalihan istrinya, bagaimana
dia seorang laki-laki asyik tidur,
sementara sang istri begitu
zuhud dan giat beribadah?
Maka disapanya sang istri,
"Tidakkah engkau tidur, apakah
gerangan yang membuatmu
seperti itu hingga larut begini?
Maka istri yang shalihah itu
menjawab, "Bagaimana akan
tidur, seseorang yang tahu
bahwa kekasihnya (Allah
subhanahu wata'ala)tidak
pernah tidur?"
Keutamaan Qabliyah Shubuh

berries
Qabliyah Shubuh yaitu shalat
sunnah dua raka'at yang
dilakukan sebelum shalat
Shubuh. Ia merupakan amalan
yang paling dicintai oleh Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam,
sebagaimana disebutkan di
dalam sabdanya, artinya, "Dua
raka'at Fajar(sebelum Shubuh)
lebih baik daripada dunia
seisinya." Dan dalam riwayat
Muslim disebutkan, "Sungguh
dua raka'at itu (sebelum
Shubuh) lebih aku cintai
daripada seluruh dunia."

Jika dunia dengan segenap isi
dan perbendaharaannya di
mata Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam tidak dapat menyamai
dua rakaat sebelum Shubuh
maka bagaimana lagi keutamaan
shalat Shubuh itu sendiri.

Keutamaan Shalat Shubuh
Sebagai Sebab Masuk Surga dan
Selamat dari Neraka
Disebutkan di dalam sebuab
hadits bahwa siapa saja yang
menjaga shalat Shubuh dan
Ashar maka akan dimasukkan
ke dalam Surga dan dijauhkan
dari api neraka. Rasulullah
shallallahu 'alaihi
wasallambersabda dalam hadits
riwayat al-Bukhari dan Muslim,
"Barang siapa yang shalat di
dua waktu yang sejuk maka dia
akan masuk surga." Dan dalam
hadits yang lain beliau
bersabda, "Tidak akan dijilat api
neraka seseorang yang shalat
sebelum Matahari terbit dan
sebelum tenggelam." Yang
dimaksudkan dengan dua waktu yang sejuk adalah waktu shalat
Shubuh dan shalat
Ashar.Disaksikan Malaikat
Allah subhanahu wata'ala
berfirman, artinya, "Dirikanlah
shalat dari sesudah Matahari
tergelincir sampai gelap malam
dan (dirikanlah pula shalat)
Subuh. Sesungguhnya shalat
Subuh itu disaksikan (oleh
malaikat)." (QS. 17:78)Shalat
Shubuh, disebut Qur'anul Fajr
karena bacaan al-Qur'an pada
shalat ini lebih panjang daripada
shalat-shalat yang lain, dan
shalat Shubuh ini disaksikan oleh
para malaikat. Terkait dengan
ini, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjelaskan dalam
sebuah haditsnya, "Malaikat
saling bergantian dalam
mengawasi kalian semua pada
waktu malam, dan juga malaikat
pengawas di waktu siang,
mereka berkumpul pada waktu
shalat Shubuh dan shalat Ashar.
Kemudian malaikat yang berjaga
malam hari naik, lalu Allah
bertanya kepada mereka
tentang hamba-hamba-Nya
sedangkan Allah lebih tahu
keadaan mereka, "Bagaimana
keadaan hamba-hamba-Ku
ketika kalian tinggalkan? Maka
para malaikat menjawab, "Kami
tinggalkan mereka dalam
keadaan shalat, dan ketika kami
datang mereka pun juga sedang
dalam keadaan shalat." Sungguh
bahagia orang-orang yang mau
memerangi diri, bangkit
meninggalkan kasur-kasur
mereka. Berjuang keras
melawan segala yang
menariknya ke tempat tidur,
rasa kantuk, dingin, malas dan
lain sebagainya. Mereka
berharap untuk mendapatkan
tiket yang begitu mahal,
terbebas dari sifat nifaq, dan
untuk menggapai apa yang
dikabarkan oleh Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, masuk surga.
Mereka juga ingin mendapatkan
persaksian mulia dari para
malaikat, ingin menjadi hamba-
hamba yang ditanyakan Allah
keadaannya, lalu dijawab oleh
para malaikat bahwa mereka
sedang shalat.Allah Bersumpah
dengan Waktu Fajar
Karena besarnya keutamaan
waktu Shubuh ini maka Allah
subhanahu wata'ala bersumpah
dengan menggunakan waktu
itu, Dia berfirman, "Demi fajar, dan malam yang sepuluh." (QS. 89
:1-2)Memberi Banyak
ManfaatWahai saudaraku,
merupakan ciri khas dari shalat
Shubuh ini adalah bahwasanya
dia dapat menyegarkan dan
memperbaharui keimanan,
menghidupkan hati,
melapangkan dada, membuat
jiwa penuh dengan kebahagiaan
serta menjadikan berat
timbangan amal kebaikan.

Sesungguhnya nikmatnya tidur
pada waktu Shubuh yang hanya
sekian menit tidaklah sebanding
dengan kengerian di kubur,
atau kengerian jurang-jurang di
neraka. Kala itu seseorang
hanya mampu menggigit jari
menyesal untuk selama-lamanya
seraya mengatakan, "Wahai
Rabb kembalikan aku ke dunia,
aku akan melakukan amal shalih
yang dulu aku tinggalkan."
Betapa celaka, kenikmatan yang
di akhiri dengan penyesalan,
dan kenyamanan yang
membawa penderita an begitu
menyakitkan.

Saudaraku tercinta, cobalah
kita ingat nikmat Allah yang
terus menerus mengiringi kita
tiada henti, coba bandingkan
kondisi anda dengan kondisi
orang lain. Ketika mereka
berbaring di tempat tidur,
kepala mereka masih diselimuti
oleh berbagai beban berat,
kegalauan dan kekhawatir an,
apa yang akan dimakan besok?
Sementara tubuh diliputi rasa
penat dan lelah, setelah
seharian mencari sesuap nasi
untuk menghilang kan rasa
lapar. Sebagian dari mereka
ketika bangun di pagi hari
terkadang ditemani oleh
dentuman meriam dan rentetan
tembakan senapan, sementara
perut terasa lapar sedang
hawa pun demikian dingin
menyengat. Di sisi mereka anak-
anak yang masih kecil menangis,
berteriak kelaparan dan
mengeluh kesakitan.

Adapun kita...sungguh kita dalam
keadaan aman ketika makan
dan minum, badan kita pun
sehat, masih punya kekuatan
dan umur. Maka janganlah itu
semua menipu dan membuat
kita terlena, dengan menggunakan kenikmatan
tersebut untuk kemaksiatan
dan dosa serta lupa bersyukur
kepada Allah subhanahu
wata'ala yang telah
melimpahkan segala nikmat
dengan tanpa batas.

Saudaraku, apakah engkau
merasa aman ketika menuju
pembaringanmu, padahal boleh
jadi ia adalah tidur terakhirmu
di dunia. Engkau tidak bangun
lagi setelahnya dan ketika
bangun tahu-tahu engkau telah
berada di alam kubur. Maka
selayaknya kita bersiap-siap
selagi kita masih berada di dunia
ini. Siapkanlah jawaban untuk di
kubur, jawaban yang benar dan
lurus tentunya. Jangan lupa kita
selalu memohon kepada Allah
subhanahu wata'ala agar
menjadikan kita semua orang-
orang yang mau mendengarkan
ucapan dan mau mengikuti mana
yang baik di antara ucapan itu,
menjadikan akhir kehidupan kita
dengan akhir kehidupan yang
baik dan bahagia, dan mudah-
mudahan Allah subhanahu wata'ala menolong kita untuk
selalu berdzikir mengingat-Nya,
bersyukur kepada-Nya dan
memperbaiki ibadah hanya
kepada-Nya.

Jika Shalat Shubuh Diremehkan

Allah subhanahu wata'ala
berfirman, "Maka apabila kamu
telah menyelesaikan shalat(mu),
ingatlah Allah di waktu berdiri,
di waktu duduk dan di waktu
berbaring. Kemudian apabila
kamu telah merasa aman, maka
dirikanlah shalat itu
(sebagaimana biasa).
Sesungguhnya shalat itu
merupakan kewajiban yang
ditentukan waktunya atas
orang-orang yang beriman." (QS.
4:103-104)

Islam adalah jalan kehidupan
yang universal dan mencakup
seluruh sisi kehidupan manusia.
Islam merupakan sebuah ikatan
antara seorang hamba dengan
Rabbnya, Allah subhanahu
wata'alaberfirman, "Dan
(ingatlah), ketika Allah
mengambil janji dari orang-
orang yang telah diberi kitab
(yaitu), "Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu
kepada manusia,dan jangan
kamu menyembunyi kannya,"
lalu mereka melemparkan janji
itu ke belakang punggung
mereka dan mereka
menukarnya dengan harga yang
sedikit. Amatlah buruk tukaran
yang mereka terima." (QS. 3:187)

Maka seorang hamba harus
iltizam (komitmen) terhadap
kewajiban-kewajiban yang telah
ditetapkan oleh Rabbnya. Dan
Allah subhanahu wata'ala pun
telah memberikan berbagai
macam hak manusia dan berikut
keistimewaannya dan pada
akhirnya seorang hamba akan
mendapatkan haknya yang
terbesar sebagaimana
disabdakan oleh Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, artinya, "Dan
hak hamba atas Allah adalah
Allah tidak menyiksa siapa saja yang tidak menyekutukan-Nya
dengan suatu apa pun."

Allah subhanahu wata'ala
berfirman, "Hai orang-orang
yang beriman, masuklah kamu
ke dalam Islam keseluruhannya,
dan janganlah kamu turuti
langkah-langkah syaithan.
Sesungguhnya syaithan itu
musuh yang nyata bagimu." (QS.
2:208)

Para mufassirin mengatakan
tentang makna ayat ini (yaitu),
"Terimalah Islam dengan
segenap hukum dan
syari'atnya." Allah subhanahu
wata'ala telah murka kepada
bani Israil yang hanya menerima
sebagian ajaran agama yang
mereka kehendaki serta enggan
mengerjakan sebagian yang
lainnya. Maka Allah subhanahu
wata'ala berfirman "Apakah
kamu beriman kepada sebagian
dari Al-Kitab (Taurat) dan
ingkar terhadap sebagian yang
lain?" (al Baqarah:85)

Ibnu Mas'ud radhiallahu 'anhu
memvonis orang yang tidak
shalat Shubuh dan Ashar
dengan berjama'ah sebagai munafiq ma'lumun nifaq (yang
nyata nifaqnya) maka
bagaimana dengan orang yang
sama sekali tidak mengerjakan
shalat, berjama'ah maupun
tidak. Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam juga telah bersabda,
artinya, "Tidak ada shalat yang
lebih berat bagi orang-orang
munafiq daripada shalat Subuh
dan Isya'. Seandainya mereka
mengetahui besarnya pahala
kedua shalat tersebut, niscaya
akan mendatanginya meskipun
dengan merangkak." (HR al-
Bukhari)

Allah subhanahu wata'ala
berlepas diri dari orang- orang
yang meninggalkan shalat fardu
lima waktu, sebagaimana
disebutkan di dalam sabda Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam
artinya, "Janganlah engkau
meninggalkan shalat dengan
sengaja, karena sesungguhnya
siapa saja yang meninggalkan
shalat dengan sengaja maka
tanggungan Allah dan Rasul-Nya
telah terlepas darinya." (HR
Ahmad dalam al-Musnad)

Solusi

Di antara solusi yang insya Allah
dapat membantu kita menjadi
orang-orang yang dapat
menjaga shalat adalah sebagai
berikut :
Hendaknya memposisikan shalat
sesuai dengan kedudukannya
dalam kehidupan kita, sehingga
dalam seluruh aktivitas
kehidupan kita senantiasa
menekankan masalah shalat ini,
bukan sebaliknya
menyepelekannya.
Mempergunakan jam(bel/weker)
untuk membangunkan kita agar
tidak terlambat dalam
menjalankan shalat Shubuh.
Tidur lebih awal, agar dapat
bangun lebih awal pula, dan
usahakan melakukan pekerjaan
atau aktivitas setelah selesai
shalat Shubuh. Karena Allah
subhanahu wata'ala membagi
rizki-Nya pada waktu setelah
Shubuh ini.
Membiasakan untuk membaca
dzikir dan do'a sebelum tidur, dan memohon kepada Allah
subhanahu wata'ala agar
menolong kita untuk selalu
mengerjakan shalat.
Merasa sangat bersalah dan
berdosa ketika kita ketinggalan
shalat dan berusaha sekuat
tenaga untuk tidak mengulangi
kesalahan itu.Dialihbahasakan
dari brosur berbahasa Arab
dengan tema Keutamaan Shalat
Shubuh dan Qabliyah Shubuh.
(Khalif)

www.alsofwah.or.id

0 komentar: