Al-Qur'an dan Keajaibannya

Sabtu, 05 Maret 2011

Jamak diketahui, tiap-tiap utusan Yang Maha Kuasa dikaruniai mukjijat atau kejaiban tersendiri. Dan setiap keajaiban tersebut dapat dibuktikan oleh setiap umat dijamannya. Misalkan, Adam as. dengan kejadiannya, Musa as. Dengan tongkatnya, Nuh as. dengan Bahteranya, Sulaiman as. dengan Kerajaannya, dan Isa as. dengan pengobatannya. Nah, bagaimana dengan seorang Muhammad?
Sebagai nabi terakhir, sudah semestinya keajaiban yang dibawanya dapat dibuktikan oleh umat akhir zaman, yakni kita semua. Lantas, apakah keajaiban yang dibawanya itu? Tidak lain tidak bukan adalah kitab suci Al- Quran. Yah, inilah Pembeda Abadi seorang Muhammad. Sulit dipungkiri, diseluruh penjuru dunia, inilah:
Satu-satunya kitab suci yang bisa dihafal. Walaupun tebal dan berbahasa Arab, namun sangat banyak orang dari beragam bangsa mampu menghafalnya, sampai ketitik dan komanya. Bahkan anak kecil dan orang tunanetrapun mampu. Perlu juga dicatat, sesama penghafal dari bangsa mana saja. tidak ada perbedaan hafalan satu ayatpun. Dan ini telah berlansung sejak diturunkan dulu sampai sekarang, sehingga terpeliharalah keasliannya dari waktu kewaktu.
Satu-satunya kitab suci yang masih otentik. Didalamnya hanya ada firman-firman dari Yang Maha Kuasa, sedikitpun tidak tercampur dengan perkataan- perkataan dari manusia, tidak juga perkataan-perkataan dari seorang Muhammad. Dan ini dapat dibuktikan secara ilmiah. Salah satu caranya, melalui pengkodean (coding) surah dan ayat.
Satu-satunya kitab suci yang hanya tersedia satu versi. Ambillah Al-Quran mana saja, maka semuanya sama-satu versi. Apakah itu terbitan sekarang, terbitan 100 tahun yang lalu, atau terbitan 500 tahun yang lalu. Apakah itu terbitan Indonesia, terbitan Amerika, atau terbitan Israel. Kalaupun ada sesuatu yang berbeda, itu hanyalah cara baca, penerjemahan, dan penafsirannya. Terus, adakah kaitannya antara Al-Quran dengan keajaiban-keajaiban rezeki? Sangat erat kaitannya.
Karena Al-Quran merupakan rujukan utama terkait keajaiban-keajaiban rezeki.
Karena Al-Quran merupakan panduan utama dalam mencari rezeki - tepatnya menjemput rezeki. Apakah itu rezeki yang dijamin maupun rezeki yang digantung.
Karena membaca Al-Quran merupakan salah satu syarat agar perniagaan tidak merugi (QS 35: 29). Tentunya, dilanjutkan dengan memahami dan mengamalkannya. Angka 19 dalam Kitab Suci Al-Quran "Di atasnya ada sembilan belas.... Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan (QS. 74:30-31)?" Terlepas dari itu, rupa- rupanyadidalam Al-Quran terdapat ratusan fenomena seba 19. Betul sekali, ratusan fenomena. Perlu digaris bawahi disini, yang tercantum dibawah ini sama sekali tidak merujuk pada penelitian kontroversial dari Dr. Rashad Khalifa. Sama sekali tidak. Lantas, mengapa 19? Tentu saja, hanya Dia-lah Yang Maha Mengetahui. Yang jelas, angka 19 itu terdiri dari angka1 dan angka 9, dimana angka 1 merupakan bilangan pokok terkahir dan terkecil. Sedangkan 9 merupakan bilangan pokok terakhir dan terbesar. Mungkin ini menujukkan sifat-sifat-Nya, yakni Maha Awal (1), Maha Esa (1), Maha Akhir (9), dan Maha Besar (9). Berikut ini adalah segelintir fenomena tersebut.
Jumlah huruf yang membentuk basmalah adalah 19.
Jumlah basmalah adalah 114 (atau 19 x 6). Setipa surah diawali dengan basmalah kecuali surah ke-9. Akan tetapi. disurah ke-27 terdapat dua basmalah, satu diawal surah dan satunya lagi di ayat ke-30. Perhatikan pula, jumlah surah dari surah ke-9 sampai ke-27 adalah 19 surah.
Jumlah surah dalam Al-Quran adalah 114 (atau 19 x 6).
Jumlah huruf qaf pada surah- surah yang diawali dengan inisial qaf totalnya adalah 114 (atau 19 x 6). Dan huruf qaf sendiri hampir selalu dihubung- hubungkan dengan Al-Quran.
Jumlah kata Wahid adalah 20, tetapi yang terkait dengan keesaan-Nya hanya 19 kali. Sisanya 1, cuma menyatakan bilangan biasa. Seolah-olah pola 19 dan 1 ini mengisyaratkan struktur asam amino pada DNA manusia, yakni 19 simetris berpasangan dan 1 asimentris tidak berpasangan.
Wahyu pertama yang memuat lima ayat itu tersiri dari 19 kata dan 76 huruf (atau 19 x 4). Sedangkan, wahyu terakhir terdiri dari 19 kata dan ayat pertamanya terdiri dari 19 huruf.
Jumlah kata shalat dengan berbagai kata turunannya adalah99. Seolah-olah ini mengisyaratkan sifat-sifat-Nya. Jumlah kata shalat sendiri adalah 67, yang merupakan bilangan prima yang ke-19.
Dan masih banyak lagi. Ratusan. Mungkinkah ratusan fenomena serba 19 dalam Al-Quran ini disusun oleh Manusia? Angka 19 dalam Ibadah
1.Shubuh adalah shalat dengan jumlah rakaat sebanyak 2
2.Dzuhur adalah shalat dengan jumlah rakaat sebanyak 4
3.Ashar adalah shalat dengan jumlah rakaat sebanyak 4
4.Maghrib adalah shalat dengan jumlah rakaat sebanyak 3
5.Isya adalah shalat dengan jumlah rakaat sebanyak 4
Diatas adalah shalat-shalat beserta rakaat yang berjumlah 17 (2 + 4 + 4 + 3 + 4) dan urutannya. tolong perhatikan:
Angka-angka pada rakaat shalat, kalau dirapatkan maka jadilah 24.434 = 19 x 1.286. Kembali muncul angka 19 disini. Bulat, bukan pecahan.
Angka tertera terakhir (1.286), kalau dipenggal dan dijumlahkan, maka jadilah 1 + 2 + 8 + 6 = 17. Muncul angka 17 disini, seolah-olah mengisyaratkan jumlah rakaat wajib sehari-semalam.
Sekilas tetang Angka 17. Yang mengejutkan, selain menujukkan rakaat wajib, angka 17 juga menujukkan waktu turunnya Al- Quran (17 Ramadhan). Entah kebetulan atau tidak, Indonesiapun merdeka pada 17 Agustus dan itu jatuh pada bulan Ramadhan. Yang lebih mengejutkan, peritah shalat yang lebih identik dengan perjalanan Isra Mi'raj itu, diabadikan dalam surah Al-Isra' yang merupakan surah ke-17.
Kembali pada angka rakaat dan angka urutan. Kalau itu digabungkan dan dirapatkan, maka jadilah
21 - 42 - 43 - 34 - 45.
2.142.433.445 = 19 x 112.759.665.
Lagi-lagi, muncul angka 19.
Angka rakaat wajib dalam seminggu, kalau dirapatkan (ingat, pada hari Jumat hanya adala 15 rakaat wajib):
17 - 17 - 17 - 17 - 17 - 17 - 15.
17.171.717.171.715 = 19 x 903.774.587.985.
Lagi-lagi, muncul angka 19.
Pada kedua telapak tangan setiap manusia terdapat guratan angka arab, yaitu 18 dan 81 :
Kalau dijumlahkan, maka jadilah 18+81 = 99.
Kalau itu dirapatkan, maka jadilah 1.881 = 19 x 99.
Lagi-lagi, muncul angka 19.
Dan masih banyak lagi. Belasan. Mungkinkah belasan fenomena serba 19 dalam shalat ini disusun oleh manusia? Keseimbangan dalam Al- Quran Tidak cukup sampai disitu, Jarang-jarang orang tahu, didalam Al-Quran juga terdapat keseimbangan antonim, dimana kemunculan masing-masing kata antonim tertentu adalah seimbang. Dan berikut ini adlaah segelintir diantanya.
Perkataan hidup muncul 45 kali, perkataan mati muncul 45 kali.
Manfaat 50 kali, mudharat 50 kali.
Panas 4 kali, dingin 4 kali.
Kebajikan 167 kali, keburukan 167 kali.
Kelapangan 13 kali, kesempitan 13 kali.
Kekufuran (definite) 17 kali, keimanan (definite) 17 kali.
Kekufuran (undefinite) 8 kali, keimanan (undefinite) 8 kali. Didalamnya juga terdapat keseimbangan sinonim
Perkataan membajak muncul 14 kali, perkataan bertani muncul 14 kali.
Bangga diri 27 kali, angkuh 27 kali.
Orang yang sesat 17 kali, jiwa yang mati 17 kali.
Al-Quran 70 kali, wahyu 70 kali, Islam 70 kali.
Akal 49 kali, cahaya 49 kali.
Nyata (al-jahr) 16 kali, nyata (al-'alamiyah) 16 kali. Ada juga keseimbangan- keseimbangan khusus.
Perkataan langit yang tujuh muncul 7 kali.
Perkataan infaq muncul 73 kali, perkataan kerelaan muncul 73 kali.
Perkataan hari (tunggal) muncul 365 kali. Inilah jumlah hari dalam setahun.
Perkataan hari (jamak) muncul 30 kali. Inilah jumlah bulan dalam setahun.
Perkataan bulan muncul 12 kali. Inilah jumlah bulan dalam setahun.
Perkataan lautan muncul 32 kali, perkataan daratan muncul 13 kali. Hitung-hitung, rasionya adalah 71,1 % banding 28,8 %. Ternyata, inilah rasio perbandingan lautan dan daratan dipermukaan bumi sesungguhnya.
Perkataan Isa as. muncul 25 kali, perkataan Adam as. muncul 25 kali. Ternyata, kesamaan ini untuk menegaskan sebuah ayat, "Sesungguhnya disis Allah, Isa as itu sama seperti Adam as. (QS. 3:59)." Yah, sama penciptaannya, sama pula kenabiannya.
Dan masih banyak lagi. Ratusan. Mungkinkah ratusan fenomena seba seimbang dalam Al-Quran ini disusun oleh manusia? Sains dalam Al-Quran
Teori Relativitas Waktu dikemukakan Albert Einstein pada abad 20. Sementara itu, pada abad 7 sebuah ayat didalam Al-Quran seolah-olah telah mengisyaratkan ini, "Dia mengatur urusan dari langit kebumi, kemudian (urusan itu) naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya seribu tahun menurut perhitungan engkau (QS. 32:5)."
Menurut Teori Big Bang, sekitar 13,7 miliar tahun silam alam semesta berasal dari satu titik tunggal yang padu, kemudian meledak. Dan 2,5 miliar tahun silam, kehidupan di bumi bermula di air, tepatnya dilaut. Sebuah ayat seolah-olah mengisyaratkan ini, "Sesungguhnya langit dan bumi itu keduanya adalah suatu yang padu, kemudian kami pisahkan keduanya. Dan dari air Kami mulakan segala Kehidupan (QS. 21:30)."
menurut Teori Expanding Universe yang dikemukakan pada abad 20, alam semesta ini terus-menerus meluas. Sementara itu, belasan abad sebelumnya sebuah ayat seolah-olah telah mengisyaratkanini, "Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan Kami dan sesungguhnya Kami-lah yang meluaskannya (Qs. 51:47)."
Ptolemeus menganggap tata surya ini bumi-sentris (150 M), sedangkan Copernicus menganggap matahari-sentris (1543 M). Ternyata, bumi dan Matahari beredar. Sebuah ayat seolah-olah mengisyaratkan ini, "Dan Matahari itu beredar di tempat peredarannya (QS. 36:38)."
Atmosfir bumi terdiri dari tujuh lapis dan tiap-tiap lapis mempunyai peranan tersendiri. Sebuah ayat seolah-olah mengisyaratkan ini, "Maka Dia jadikan tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya (QS. 41:12)."
Besi (Fe)tidak dihasilkan dibumi, tetapi diturunkan kebumi melalui meteor, yang berasal dari bintang-bintang yang meletup Sebuah ayat seolah- olah mengisyaratkan ini, "Dan Kami turunkan besi, yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan bermanfaat bagi manusia (QS. 57:25)."
Setiap detiknya, kadar air yang menguap sekitar 16 juta ton. Angka ini sama dengan kadar hujan yang turun dalam sedetik. Sebuah ayat seolah-olah mengisyaratkan ini, "Dan Dia menurunkan air dari langit dengan kadarnya(QS. 43:11)." Diketahui pula bahwa hujan berasal dari air laut yang asin. LAgi-lagi sebuah ayat seolah- olah mengisyaratkan ini, "Apakah engkau yang menurunkannya dari awan atau Kami yang menurunkannya? Kalau kami kehendaki, niscaya Kami jadikan ia asin (QS. 56:69-70)."
Bukan lebah jantan, melainkan lebah betinalah yang membuat sarang dan mencari makan. Dua ayat dalam Surah An-Nahl atau Surah Lebah (Qs. 16:68-69) seolah-olah mengisyaratkan ini. Diaman ayat-ayat tersebut menggunakan kata kerja femina, berkisah tetang lebah yang membuat sarang dan mencari makan.
Kehidupan didalam rahim memiliki tiga tahapan, yaitu pembrionik, embrionik, dan janin. Sebuah ayat seolah-olah mengisyaratkan ini, " Dia menjadikan engkau dalam perut ibu engkau kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan (QS. 39:6)."
Dan masih banyak lagi. Ratusan. Mungkinkah ratusan fenomena serba sains dalam Al-Quran ini berasal dari manusia? Semakin jelaslah, Al-Quran itu bukanlah buatan manusia, bukanpula buatan seorang Muhammad. Melainkan buatan Yang Maha Pencipta, Yang Maha Mengatur, Yang MAha Menabur Rezeki,. Sekali lagi, ini amat erat kaitannya dengan keajaiban- keajaiban rezeki. Pertama, karena ianya merupakan rujukan utama terkait keajaiban-keajaiban rezeki. Kedua, karena ianya merupakan panduan utama dalam mencari rezeki. Ketiga, karena membacanya menjadi salah satu syarat agat perniagaan tidak merugi. Dan benarlah, inilah "Biangnya Keajaiban"!! [Buku 7 Keajaiban Rezeki by Ippho Santosa, Hal. 160-165]

0 komentar: